Asriafi Ath Tha’Ariq, Provokator Lingkungan dari Lumajang yang Menyulap Limbah Menjadi Harapan


Provokator Lingkungan dari Lumajang

Di tengah hamparan sawah dan ladang yang menghijau di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, ada sebuah desa kecil bernama Rogotrunan. Desa ini mungkin tidak terdengar asing di telinga banyak orang, namun siapa sangka, di balik ketenangan dan kesederhanaannya, tumbuh seorang pemuda yang perlahan menjadi inspirasi nasional.

Dialah Asriafi Ath Tha’Ariq, sosok yang dikenal sebagai "Provokator Lingkungan". Bukan karena ia suka membuat keributan, tapi karena ia “memprovokasi” perubahan — menggugah kesadaran masyarakat agar lebih peduli pada lingkungan, mulai dari pengelolaan sampah hingga pertanian berkelanjutan. Dalam dunia yang semakin terjebak pada solusi instan, Asriafi Ath Tha’Ariq hadir sebagai pengingat bahwa perubahan besar bisa dimulai dari tindakan kecil dan konsisten.

Awal Mula Perjalanan: Kembali ke Desa, Melawan Ketidakpedulian

Setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya pada bidang studi teknik energi terbarukan Politeknik Negeri Jember Tahun 2010, Asriafi Ath Tha’Ariq memilih jalan yang tidak biasa. Ketika banyak lulusan muda berbondong-bondong merantau ke kota demi pekerjaan bergengsi, ia justru memilih mengabdi di desa. Alasannya sederhana namun dalam, ia ingin berbuat sesuatu yang nyata untuk masyarakat daerah.

Di Desa, ia melihat limbah ternak yang mencemari sungai, pekarangan rumah yang dibiarkan kosong, dan kebiasaan masyarakat membakar sampah yang berdampak buruk pada kesehatan dan lingkungan. Namun daripada hanya mengeluh atau menyalahkan, Asriafi Ath Tha’Ariq mulai bergerak. Satu rumah, satu kampung, satu langkah demi langkah.


Saya melihat terlalu banyak potensi yang terbuang. Limbah, sampah, semuanya bisa jadi solusi kalau dikelola dengan benar— Asriafi Ath Tha’Ariq, dalam wawancara dengan Radio Idola (Sumber: https://www.radioidola.com)

Inovasi Berbasis Lingkungan: Ketika Limbah Jadi Ladang Solusi

Nama Asriafi Ath Tha’Ariq menjadi salah satu inspirasi muda dari Lumajang yang berhasil menembus panggung nasional. Ia tercatat sebagai Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards (SIA) — program bergengsi yang digagas oleh PT Astra International Tbk untuk menghargai generasi muda yang berkontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan.

Berdasarkan dokumen resmi daftar penerima SIA tahun 2022 dalam bidang Lingkungan dengan judul kegiatan Provokator Lingkungan (sumber: Astra – SATU Indonesia Awards), Asriafi mendapatkan apresiasi berkat kiprahnya dalam mengembangkan inovasi berbasis pengelolaan limbah yang berdampak langsung bagi masyarakat dan keberlanjutan ekosistem desa.

Penghargaan ini menjadi pengakuan bahwa inovasi lokal yang berangkat dari kepekaan terhadap lingkungan dapat memberikan solusi besar bagi masa depan Indonesia Hijau.


Inovasi Berbasis Lingkungan

a. Niki Pupuk Kompos (NPK): Inovasi Pupuk Organik Ramah Lingkungan

Salah satu terobosan terbesarnya adalah menciptakan pupuk organik bernama Niki Pupuk Kompos (NPK). Pupuk ini dibuat dari bahan-bahan yang biasanya dibuang: limbah ternak, sabut kelapa, hingga daun tembakau. Dengan teknologi sederhana dan formula hasil uji coba bertahun-tahun, pupuk ini bukan hanya menyuburkan tanah, tetapi juga mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia.

Inovasi ini tidak berhenti di skala lokal. Pada tahun 2024, Asriafi Ath Tha’Ariq berhasil meraih Juara 1 Tingkat Nasional dalam Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Nusantara XXV (sumber: https://jatim.nu.or.id)

Pemerintah Kabupaten Lumajang pun mendukung inovasi ini dan mulai memperluas distribusinya ke berbagai kecamatan sebagai bagian dari program pertanian ramah lingkungan (sumber: https://jatim.antaranews.com).

b. Dari Sisa Makanan Menjadi Eco-Enzyme

Saat pemerintah meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak-anak sekolah, sebagian besar orang hanya fokus pada manfaat gizinya. Tapi Asriafi Ath Tha’Ariq melihat potensi lain: limbah makanan sisa yang selama ini dibuang begitu saja.

Ia menggagas program pengolahan limbah MBG menjadi eco-enzyme dan pupuk cair, yang bisa dimanfaatkan kembali oleh masyarakat. Proses fermentasi ini tidak hanya mengurangi sampah organik, tapi juga menghasilkan produk yang bisa dijual kembali, menciptakan peluang ekonomi hijau bagi masyarakat desa (sumber: www.cakrawala.co).

Jika sebelumnya limbah cuma jadi bau, sekarang bisa jadi cuan. Tapi lebih dari itu, ini cara mengajarkan masyarakat bahwa setiap hal punya nilai.

Satukan Gerak, Terus Berdampak: Kolaborasi Jadi Kunci

Tema Anugerah Pewarta Astra 2025, yaitu “Satukan Gerak, Terus Berdampak”, seakan menjadi cerminan nyata dari gerakan yang dilakukan oleh Asriafi Ath Tha’Ariq yang tidak berhenti untuk memberikan semangat terus berdampak.

Ia tidak berjalan sendiri. Ia merangkul berbagai pihak:
a) Warga desa diajak memilah sampah dan mengelola limbah rumah tangga.
b) Pemuda-pemudi desa diberdayakan melalui pelatihan pembuatan pupuk dan eco-enzyme.
c) Pemerintah daerah dilibatkan dalam pengembangan program pertanian organik dan sanitasi lingkungan.
d) Sekolah-sekolah diberi edukasi tentang pengolahan limbah dan pelestarian lingkungan sejak dini.

Inilah kolaborasi nyata antar elemen masyarakat. Gerak yang disatukan, demi dampak yang berkelanjutan.

Dampak Nyata: Dari Polusi ke Produktivitas


Dampak Nyata Menjaga Lingkungan

Beberapa hasil nyata dari gerakan yang digagas oleh Asriafi Ath Tha’Ariq antara lain:
a) Penurunan volume sampah organik di sejumlah desa.
b) Peningkatan produksi pertanian berkat penggunaan pupuk organik.
c) Tumbuhnya kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda.
d) Terbentuknya komunitas desa hijau yang mandiri secara ekonomi dan ekologi.
e) Terciptanya usaha mikro berbasis pengolahan limbah yang dikelola warga.

Tidak Selalu Mulus: Tantangan dan Jalan Panjang

Meski kisahnya inspiratif, perjalanan Asriafi Ath Tha’Ariq tidak selalu mudah.

Beberapa tantangan yang ia hadapi:
a) Mindset masyarakat yang awalnya masih cuek dan skeptis.
b) Keterbatasan alat dan mesin pengolahan limbah skala besar.
c) Pemasaran produk pupuk dan eco-enzyme yang masih terbatas di wilayah lokal.
d) Konsistensi kader lingkungan muda yang kadang naik-turun semangatnya.

Namun, Asriafi Ath Tha’Ariq tidak berhenti. Ia percaya bahwa perubahan bukanlah sprint, melainkan maraton. Kuncinya adalah kesabaran, kolaborasi, dan keteladanan.

Penutup: Dari Desa untuk Indonesia

Di tengah dunia yang makin cepat dan serba digital, Asriafi Ath Tha’Ariq memilih jalan yang sunyi tapi bermakna: kembali ke akar, memulai dari desa, dan bergerak bersama warga. Bukan dengan teknologi canggih atau dana besar, melainkan dengan kearifan lokal, gotong royong, dan keberanian untuk melihat limbah sebagai sumber kehidupan baru.

Ia tidak sekadar mengolah sampah jadi pupuk. Ia mengolah cara pandang—dari membuang menjadi memberdayakan, dari mengeluh menjadi mencipta. Di tangan Asriafi, gerakan lingkungan bukan lagi slogan, melainkan praktik sehari-hari yang berdampak nyata.

Asriafi menjadi bukti bahwa anak muda tak harus menunggu giliran untuk membuat perubahan. Ia turun tangan, membaur dengan masyarakat, dan menunjukkan bahwa desa pun bisa menjadi pusat inovasi — bukan sekadar penonton, tapi pelaku utama perubahan.

Kisah inspiratif Asriafi Ath Tha’Ariq bukan hanya tentang menjaga bumi, tapi tentang menyalakan harapan, menyatukan gerak, dan terus berdampak dari Lumajang, untuk Indonesia.

#APA2025-BLOGSPEDIA
#SatukanGerakTerusBerdampak
#KitaSATUIndonesia

Referensi

1. Radio Idola - “Mengenal Asriafi Ath Tha’ariq, Aktivis Lingkungan dari Lumajang”
https://www.radioidola.com/2023/mengenal-asriafi-ath-thaariq-aktivis-lingkungan-dari-lumajang/?utm


5. Pemerintah Kabupaten Lumajang - “Asriafi Ath Tha’ariq Juara Utama Pemuda Pelopor Jawa Timur”
https://www.lumajangkab.go.id/berita-opd/detail/460?utm

6. Cakrawala – “Anak Muda Lumajang Sulap Limbah MBG Jadi Eco Enzyime
https://www.cakrawala.co/lingkungan/77516053970/anak-muda-lumajang-sulap-limbah-mbg-jadi-eco-enzyime?utm

7. Diskominfo Lumajang
https://www.instagram.com/reel/C5XRyq8xmxj/

‹ Lebih lamaTerbaru ✓

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung. Semoga sudutpandangnovita dapat membuat readers nyaman.

Ditunggu celotehnya dikolom komentar, namun jangan tinggalkan link hidup ya... 😊