5 Cara Menumbuhkan Kecakapan Literasi Keuangan pada Anak

Literasi Keuangan Anak

Hi, sobat kreasi… Kali ini aku mau mengulas tentang bagaimana cara menumbuhkan kecakapan literasi keuangan pada anak.. Sobat kreasi yang sudah menjadi ayah bunda atau yang lagi persiapan untuk menjadi ayah bunda wajib banget simak ya.. hehe…

Sobat kreasi tau gak, salah satu kecakapan hidup yang penting dimiliki seorang individu yaitu pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan penataan dan pengelolaan sumber daya yang dimiliki. Dengan dimilikinya kecakapan hidup ini diharapkan seorang individu memiliki kemampuan dalam hal pengambilan keputusan yang bijak dihidupnya.

Salah satu sumber daya yang penting dikelola adalah kemampuan mengelola keuangan. Oleh karena itu, kecakapan literasi keuangan tidak hanya penting bagi orang dewasa, kecakapan ini perlu ditumbuhkan sejak anak masih usia dini.

Orang tua dapat melakukan penggabungan konsep keuangan dan keterampilan pengelolaan uang ke dalam interaksi sosial sehari-hari. Sehingga, anak mendapatkan pengalaman dan keterampilan keuangan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.


Oke…sebelum kita bahas tentang cara menumbuhkan kecakapan literasi keuangan pada anak, yuk kita ulas dulu tentang pengetahuan dasar literasi keuangan, tujuan dan manfaatnya. Simak ya… 😊
 
Pengertian Literasi Keuangan

Apa sih Literasi Keuangan Itu?

Mengutip dari laman OJK menjelaskan bahwa literasi keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan sehingga dapat tercapai kesejahteraan keuangan masyarakat.

Jadi literasi keuangan merupakan pengetahuan dan keterampilan seorang individu terkait keuangan sehingga memiliki kemampuan mengelola dan memanfaatkan keuangan dengan baik dan maksimal.

Dengan dimilikinya literasi keuangan, diharapkan seorang individu memiliki bekal pengetahuan yang mumpuni terkait keuangan, sehingga mampu mengambil sikap dan memilih keputusan keuangan secara bijak.
 

Tujuan Literasi Keuangan

Menurut OJK Literasi Keuangan memiliki tujuan jangka panjang bagi seluruh golongan masyarakat, yaitu:
  •  Merupakan bentuk investasi jangka panjang yang bermanfaat dalam mengelola dan menjaga kondisi keuangan agar tetap terjaga atau stabil;
  • Meningkatkan jumlah pengguna produk dan layanan jasa keuangan.
Agar masyarakat luas dapat menentukan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan, masyarakat harus memahami dengan benar manfaat dan risiko, mengetahui hak dan kewajiban serta meyakini bahwa produk dan layanan jasa keuangan yang dipilih dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Jadi, sederhananya tujuan dari literasi keuangan yaitu pemberian bekal pengetahuan keuangan agar masyarakat dapat mencapai kesejahteraan dimasa depan.
 
Literasi Keuangan

Manfaat Penting Literasi Keuangan untuk Masa Depan Anak

Literasi Keuangan memberikan manfaat yang besar sebagai bekal anak dimasa depan, di antaranya:

1. memiliki kemampuan untuk memilih dan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai kebutuhan;
2. memiliki kemampuan dalam melakukan perencanaan​ keuangan dengan lebih baik;
3. mampu bertanggung jawab pada keputusan keuangan yang diambil;
4. terhindar dari aktivitas investasi pada instrumen keuangan yang tidak jelas.

5 Cara Menumbuhkan Kecakapan Literasi Keuangan pada Anak

a. Menumbuhkan Karakter Gemar Menabung pada Anak

Literasi keuangan dapat memberikan pengetahuan tentang cara pengelolaan uang yang baik dan memberikan pemahaman tentang manfaat dari kebiasaan baik menabung. Pola didik orang tua tentang kebiasaan menabung harus dilakukan setiap hari dan berkesinambungan sampai diluar sadarnya anak memiliki kebiasaan menabung.

Jika menabung sudah menjadi habits anak, maka anak akan memiliki rasa peka untuk menabung. Menabung tidak harus dilakukan di Lembaga keuangan, misalnya untuk tahap awal orang tua dapat menyediakan celengan lucu dan anak-anak dapat membiasakan diri menabung di celengan tersebut.

Kemudian jika anak sudah mulai memahami apa itu menabung, orang tua dapat mengajak anak menyimpan uang di bank atas namanya sendiri (membuka rekening tabungan). Dengan begitu anak akan mulai mengenal Bank dengan pengalaman melihat secara langsung aktivitas di bank.

b. Menghindarkan Anak dari Pola Hidup Hedonisme

Pola hidup hedonisme sekarang sudah menjadi trend, banyak masyarakat yang kurang bijak terkait pengelolaan keuangan. Bahkan banyak generasi muda yang rela terlilit hutang dari pinjaman online hanya untuk memenuhi kebutuhan kehidupan hedonisme nya. Ini adalah pilihan hidup yang salah.

Hal ini menjadi hal yang perlu diwaspadai orang tua dari sejak dini. Orang tua harus memberikan pemahaman kepada anak bahwa manusia tidak selalu dalam kondisi sehat dan baik selamanya. Maka mengelola keuangan dengan bijak adalah pilihan yang harus dilakukan, orang tua dapat memberikan penekanan pentingnya tabungan untuk masa depan.

Berikan uang jajan secukupnya kepada anak sesuai dengan kebutuhan.

Orang tua juga dapat mengajak anak berbelanja sehingga anak melihat cara orang tua atau orang dewasa berbelanja dengan bijak, belanja tidak berlebihan dan sesuai dengan kebutuhan. Sebelum berbelanja libatkan anak dalam menyusun daftar belanja, sehingga anak mendapatkan pengetahuan Menyusun skala prioritas kebutuhan sesuai dengan yang dibutuhkan.

c. Menyadarkan Anak Tentang Kemandirian dan Menghargai Nilai Uang

Kemandirian merupakan karakter dasar yang wajib banget dilatih kepada anak mulai dari sejak dini. Orang tua dapat memulai dengan mengenalkan nilai uang dari anak usia dini.

Dengan mengenalnya anak terhadap nilai uang, dan memahami bahwa mencari uang itu tidak mudah akan memberikan stimulus anak untuk dapat berkembang menjadi pribadi yang lebih mandiri. Anak akan terbiasa melakukan sesuatu secara mandiri, lebih menghargai pekerjaan yang dilakukan dan menghargai apa yang dimilikinya termasuk diantaranya adalah uang.

d. Menggali Bakat Anak dan Membangun Jiwa Kewirausahaan Sejak Dini

Menggali bakat anak sejak dini menjadi hal yang sangat penting, agar orang tua dapat mengarahkan bakat tersebut dikembangkan menjadi potensi yang dapat digunakan sebagai bekal dimasa depan. Setelah orang tua menggali bakat dan potensi anak, orang tua dapat mulai mengenalkan dan membangun jiwa kewirausahaan anak.

Dalam membangun kewirausahaan, orang tua dapat menyesuaikan dengan bakat minat anak. Sehingga, anak dapat menerima dan senang berwirausaha yang sesuai dengan bidang yang diminatinya.

e. Membangun Cita-Cita Anak yang Lebih Luas dengan Pengenalan Berbagai Profesi

Sudah menjadi budaya dari jaman dulu, anak-anak Indonesia lebih banyak dikenalkan profesi-profesi pekerjaan sebagai pekerja yang terbatas. Sehingga, menjadikan pengetahuan anak tentang pekerjaan juga masih terbatas. Hal ini berpengaruh terhadap keluasan cita-cita mereka juga.

Salah satu ranah literasi keuangan adalah pemberian pengetahuan kepada anak tentang profesi yang dijalankan seseorang untuk memperoleh uang.

Dengan mempelajarinya, anak-anak bisa menggali ide dan mimpinya lebih mendalam. Tidak hanya itu, ada cita-cita yang lebih luas bisa diperoleh dari materi yang diberikan. Apalagi jika pekerjaan tersebut memang sesuai dengan bakat dan minatnya.

Nah, itu dia ulasan sudutpandangnovita tentang cara menumbuhkan kecakapan literasi keuangan pada anak. Kalian punya pengalaman apa tentang literasi keuangan? Tulis dikolom komentar ya…

Sumber Referensi
Otoritas Jasa Keuangan
https://www.ojk.go.id/id/kanal/edukasi-dan-perlindungan-konsumen/Pages/Literasi-Keuangan.aspx

2 komentar

Terimakasih sudah berkunjung. Semoga sudutpandangnovita dapat membuat readers nyaman.

Ditunggu celotehnya dikolom komentar, namun jangan tinggalkan link hidup ya... 😊
  1. Pe er banget buat aku juga mba.. semoga bisa mempersiapkan anak cerdas literasi keuangan juga karena ini demi masa depannya yg lebih baik. Terimakasih Mba ilmunya .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin yra... Sama2 kak, semoga anak-anak kita bisa bijak mengatur keuangannya kelak kalau sudah dewasa ya kak...

      Hapus