Masa muda menjadi masa dimana banyak orang mengalami kesalahan dalam beberapa keputusan, termasuk juga dalam keputusan keuangan.
Mengelola keuangan memang tidak mudah, apalagi bagi anak usia muda bahkan banyak juga usia dewasa yang gagal dalam mengelola keuangan.
Pada usia muda, seringkali kurang menganggap penting menjaga kondisi keuangan, apalagi bagi mereka yang masih tinggal dengan orang tua. Rasa ketergantungan yang besar kepada orang tua, menjadikan mereka merasa aman tentang finansial.
Oleh karena itu, agar kalian yang sekarang sedang dalam rentang usia 17 sampai 25 tahun tidak mengalami kesalahan dalam mengelola keuangan, jauhi kesalahan anak muda dalam mengelola keuangan berikut agar kalian bisa mencapai kondisi keuangan yang lebih baik dimasa depan.
Literasi Keuangan Anak Muda
Literasi keuangan anak muda menjadi hal yang sangat penting guna mencapai kesejahteraan hidup serta ketahanan keuangan dimasa depan.Data dari Otoritas Jasa Keuangan tahun 2022 menyebutkan sebenarnya indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sudah lumayan bagus meningkat dari tahun sebelumnya, dimana indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sudah mencapai angka 49,68 persen.
Namun, dengan naiknya literasi keuangan masyarakat ternyata masih belum mampu menyelesaikan masalah keuangan. Salah satu contohnya, dimana akhir-akhir ini banyak masyarakat Indonesia utamanya anak muda yang terjerat utang dari pinjaman online bahkan pinjaman online illegal.
Bahkan data beberapa penelitian menunjukkan semakin hari candu pinjaman online masyarakat utamanya pada anak muda semakin meningkat. Efek negatif kurangnya kecakapan dan pemahaman anak muda tentang keuangan menimbulkan dampak buruk bagi kondisi keuangan mereka dimasa depan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk kita menanamkan literasi keuangan kepada anak sedini mungkin.
Kesalahan Anak Muda dalam Mengelola Keuangan
Kesalahan dalam mengelola keuangan sebenarnya bisa dilakukan oleh siapa saja, namun kebanyakan dilakukan oleh anak muda karena kurang matangnya pengalaman dan pengetahuan mereka tentang pengelolaan keuangan.Nah, apa saja sih kesalahan anak muda dalam mengelola keuangan?
Yuk kita simak ulasannya…
a) Tidak Menganggap Penting Management Keuangan
Bagi sebagian orang tidak menganggap penting menerapkan management keuangan yang baik, menganggapnya sebagai hal yang ribet, buang-buang waktu. Mereka lebih memilih mengikuti sirklus keuangan tanpa perencanaan dan kontrol sama sekali.Padahal management keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam memandu keuangan kita sekarang dan dapat menentukan kesejahteraan dan ketahanan kondisi keuangan kita di masa depan.
b) Malas Membuat Rencana Keuangan dan Mencatat Pengeluaran
Menyusun rencana keuangan serta melakukan pencatatan pengeluaran memang membutuhkan ketelatenan dan ketekunan. Bagi anak muda tidak semua bisa telaten, sehingga mereka cenderung abai dengan hal ini.
Menyusun rencana keuangan dan melakukan pencatatan pengeluaran secara rutin dapat memberikan keuntungan bagi kita. Kita memiliki data detail masuk dan keluarnya uang, sehingga kita dapat kontrol keuangan kita dengan lebih baik.
Kendali atas keuangan menjadi hal penting, kita dapat menggunakan keuangan dengan bijak, sehingga kondisi keuangan kita lebih tertata. Namun jika kita malas membuat rencana keuangan serta melakukan pencatatan pengeluaran maka hal sebaliknya yang akan terjadi.
Nah, ini pasti sangat menggoda naluri belanja kita ya… Apalagi anak muda yang seringkali kurang bisa mengendalikan diri, dengar ada diskon dan promo besar tanpa banyak pertimbangan langsung pada menyerbu deh… ye kaann? Hehee…
Bahkan, banyak juga yang rela berhutang atau menggunakan kartu kredit dengan suku bunga yang tidak kecil hanya demi membeli barang tersebut.
Wah…wah…wah… Jangan dilakukan ya, karena ini akan menjadi kesalahan kita dalam mengelola keuangan…
Pengeluaran yang besar tanpa pertimbangan seberapa besar pemasukan kita akan menjerumuskan kita pada jerat utang. Apalagi jika barang yang kita beli ternyata bukan barang yang penting.
Banyak sekali anak muda menjalani gaya hidup yang sebenarnya diluar batas kemampuan keuangannya, menjadikan pengeluaran lebih besar dari pendapatan.
Sekilas memang akan terlihat sepele, kegiatan pengeluaran tanpa control tanpa memilah apakah pengeluaran itu untuk kebutuhan atau keinginan bisa membuat keuangan mudah jebol.
Di usia muda memang kebutuhan pasti lebih sedikit, apalagi jika segala kebutuhan masih dipenuhi oleh orang tua. Namun dengan begitu, akan sulit untuk menumbuhkan kepribadian yang mandiri.
Sebaliknya jika kita dapat mengubah pola pikir tersebut dan lebih mandiri dan semangat merancang dan mengelola keuangan dengan lebih baik, sangat mungkin kitab isa menciptakan kondisi keuangan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Menyusun rencana keuangan dan melakukan pencatatan pengeluaran secara rutin dapat memberikan keuntungan bagi kita. Kita memiliki data detail masuk dan keluarnya uang, sehingga kita dapat kontrol keuangan kita dengan lebih baik.
Kendali atas keuangan menjadi hal penting, kita dapat menggunakan keuangan dengan bijak, sehingga kondisi keuangan kita lebih tertata. Namun jika kita malas membuat rencana keuangan serta melakukan pencatatan pengeluaran maka hal sebaliknya yang akan terjadi.
c) Tidak Kontrol Pengeluaran
Strategi marketing sekarang ini semakin massif, bahkan setiap hari rasanya kita ditawari banyak diskon dan promo-promo besar dalam pembelian produk.Nah, ini pasti sangat menggoda naluri belanja kita ya… Apalagi anak muda yang seringkali kurang bisa mengendalikan diri, dengar ada diskon dan promo besar tanpa banyak pertimbangan langsung pada menyerbu deh… ye kaann? Hehee…
Bahkan, banyak juga yang rela berhutang atau menggunakan kartu kredit dengan suku bunga yang tidak kecil hanya demi membeli barang tersebut.
Wah…wah…wah… Jangan dilakukan ya, karena ini akan menjadi kesalahan kita dalam mengelola keuangan…
Pengeluaran yang besar tanpa pertimbangan seberapa besar pemasukan kita akan menjerumuskan kita pada jerat utang. Apalagi jika barang yang kita beli ternyata bukan barang yang penting.
Banyak sekali anak muda menjalani gaya hidup yang sebenarnya diluar batas kemampuan keuangannya, menjadikan pengeluaran lebih besar dari pendapatan.
Sekilas memang akan terlihat sepele, kegiatan pengeluaran tanpa control tanpa memilah apakah pengeluaran itu untuk kebutuhan atau keinginan bisa membuat keuangan mudah jebol.
d) Memiliki Anggapan Tidak Punya Tanggungan Karena Masih Sendiri
Kesalahan anak usia muda selanjutnya yaitu seringkali menganggap tidak punya tanggungan, karena masih belum menikah. Karena belum menikah, akan merasa tidak perlu mengatur keuangan karena kebutuhan masih sedikit.Di usia muda memang kebutuhan pasti lebih sedikit, apalagi jika segala kebutuhan masih dipenuhi oleh orang tua. Namun dengan begitu, akan sulit untuk menumbuhkan kepribadian yang mandiri.
Sebaliknya jika kita dapat mengubah pola pikir tersebut dan lebih mandiri dan semangat merancang dan mengelola keuangan dengan lebih baik, sangat mungkin kitab isa menciptakan kondisi keuangan yang lebih baik di masa yang akan datang.
e) Tidak Mau Menabung dan Berinvestasi
Menabung dan investasi sangat penting dalam rangka menyiapkan dana untuk masa depan keuangan yang lebih baik. Sehingga, menanamkan gemar menabung sejak anak usia dini sangat penting ya..Banyak orang tua yang kurang dalam mengenalkan menabung dan berinvestasi pada anak sejak dini. Akibatnya banyak anak muda yang tidak suka menabung dan berinvestasi, padahal dua hal ini bermanfaat bagi kondisi keuangan di masa yang akan datang.
Tidak sedikit anak muda yang melakukan kesalahan ini, mereka lebih suka langsung menghabiskan uang mereka untuk memenuhi konsumsi dan gaya hidup yang sebenarnya tidak terlalu penting.
Sebenarnya sangat mudah menghilangkan kebiasaan buruk ini, kalian bisa memulai menyisihkan Sebagian uang saku untuk ditabung dan berinvestasi.
f) Bergantung dengan Kartu Kredit atau Pinjaman
Gaya hidup generasi muda saat ini mengalami pergeseran, beberapa penelitian menemukan anak muda memiliki gaya hidup pengeluaran jauh lebih besar dibandingkan dengan kemampuan pendapatannya.Untuk menutupi kekurangan dari pendapatan tersebut mereka menggunakan kartu kredit hingga melebihi batas limit dan melakukan pinjaman online.
Hal ini menjadi salah satu yang sering kali dianggap sebagai kesalahan anak muda dalam mengelola keuangannya. Karena jika ini dilakukan terus, maka sangat mungkin akan mengganggu kondisi keuangan dalam jangka panjang.
Bahkan kemungkinan terburuk, kalian bakal terjerat hutang jangka panjang..
So, jika keuanganmu belum stabil dan belum bisa mengendalikan pengeluaran saranku baiknya hindari menggunakan kartu kredit ya, apalagi melakukan pinjaman hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumtif.
g) Tidak Menyisihkan Untuk Dana Darurat
Dana darurat sangat penting disisihkan sebagai antisipasi adanya keperluan darurat. Jadi jika terjadi sesuatu misalkan, tiba-tiba jatuh sakit, kecelakaan atau ada hal lain yang mendadak kita tidak bingung mencari dana untuk biaya.Namun, banyak orang sering kali mengabaikan menyisihkan dana darurat ini. Termasuk juga anak muda juga banyak yang melakukan kesalahan tidak menyisihkan sebagian dari uangnya untuk dana darurat.
Jadi jika tidak memiliki dana darurat, jika terjadi sesuatu yang mendadak akan panik mencari pinjaman.
Adanya dana darurat selain kita bebas dari resiko hutang, secara psikologis juga akan membuat kita tenang Lho… Jadi yuk sisihkan sebagai dari pendapatan atau uang kita untuk dana darurat.
h) Membeli Mobil Terlebih Dahulu Sebelum Kondisi Mapan
Kesalahan banyak anak muda selanjutnya yaitu lebih memilih membeli mobil terlebih dahulu sebelum keuangan mapan dan stabil.Memang harga mobil apalagi kredit uang mukanya terkesan terjangkau. Padahal kalau dihitung dengan biaya tambahan lain-lain seperti asuransi, bensin, service, pajak maka pengeluaran rutin ternyata besar.
Jadi jika kalian mau membeli mobil sebaiknya dihitung terlebih dulu apakah kemampuan financial kalian sudah memenuhi atau belum. Jika belum, kalian masih bisa menggunakan kendaraan umum atau taksi online dengan harga yang sebenarnya terjangkau.
Kalau memang memiliki dana, baiknya dahulukan memiliki rumah terlebih dahulu dibandingkan dengan beli mobil Lho..
Harga mobil cenderung akan mengalami penurunan dengan biaya tambahan yang lumayan besar, sedangkan harga rumah dan tanah akan cenderung naik dari waktu ke waktu dengan biaya perawatan tidak terlalu besar. Bisa jadi investasi jangkan panjang buat kalian bukan…
i) Tidak Menyediakan Dana Untuk Masa Tua
Ketika kita masih muda, seringkali kita punya anggapan bahwa masa tua akan menjadi hal yang masih sangat jauh untuk dipikirkan. Padahal masa tua bisa menjadi kehidupan yang sulit jika tidak kita siapkan sejak kita muda.Ketika usia sudah tua, kemampuan tenaga untuk bekerja mencari pendapatan juga sudah menurun. Dalam kondisi demikian, tabungan yang kita siapkan dari masa muda akan sangat membantu kehidupan masa tua kita.
j) Tidak Melakukan Evaluasi Keuangan Secara Berkala
Kegiatan evaluasi kondisi keuangan kita secara berkala sangat penting untuk mengetahui kekurangan dalam pengelolaan keuangan kita. Sehingga, bisa dilakukan perbaikan di masa yang akan datang.Kesalahan yang sering dilakukan anak muda dalam mengelola keuanga yaitu mengabaikan evaluasi. Padahal, kegiatan ini dapat membantunya meningkatkan kualitas management keuangan di masa depan.
Penutup
Itu dia 10 kesalahan anak muda dalam mengelola keuangan yang wajib banget kalian hindari ya. Penting banget kita belajar bagaimana agar lebih cerdas dalam mengelola keuangan pribadi agar di masa depan kita bisa sejahtera dengan bebas financial.Naaahh, apakah kalian pernah melakukan kesalahan-kesalahan di atas?
Yuk sharing dikolom komentar…
Yuk sharing dikolom komentar…
Jangankan anak muda mbak. Kita eh saya kali ya, kadang suka bablas ngontrol keuangan. Lebih sering lapar mata barang-barang juga ðŸ¤
BalasHapuspenting untuk diingat bahwa kebiasaan mengelola keuangan yang baik sejak dini dapat memberikan dampak positif yang besar di masa depan. Sebagai anak muda, mengelola keuangan dengan bijak bisa menjadi sebuah tantangan tersendiri. Di usia yang penuh dengan gaya hidup kekinian dan keinginan untuk mencoba berbagai hal baru, godaan untuk boros dan terjebak dalam utang memang selalu ada.
BalasHapusMasih muda biasanya keasyikan sendiri saat terima gaji. Pengen semua dibeli. Harus tetap kontrol ya meski kebutuhan baru sedikit.
BalasHapusJangankan anak muda yang baru kenal dunia (kerja), sekelas perusahaan saja ada yang terjerat pinjol. Luar biasa sih godaan uang serta gaya hidup hedon dan konsumtif ini.
BalasHapusBener banget, kebiasaan mengandalkan pinjaman ini bakal jadi buntut yang panjang lho huhu.. dan bakal sulit di akhir, aku sih sebisa mungkin ngga pinjem2 atau kredit bahkan utk hunian sekalipun
BalasHapusAduh, kok serem ya. Harusnya kesalahan² ini bisa segera disadari ya, sebelum berkeluarga, kalo enggak yang ada malah dimaklumi dengan berbagai alasan, huhu..
BalasHapusAku jg menyesal knp ga dr kecil diajarin manajemen keuangan. Ya cmn disuruh nabung sih. Tp kn skrg nabung aja ga ckp. Duit kita bakal kegerus inflasi. Amsyong deh. Apalagi kl bunganya di bawah nilai inflasi.
BalasHapusBener dah. Buat yang belum berkeluarga rasanya buat mencatat pengeluaran tuh malas banget. Merasa management keuangan bukanlah hal yang penting. Yang penting kegiatan nongkrong nggak terganggu.
BalasHapusSaya banget ini, kecuali penggunaan kartu kredit atau pinjaman. Tapi sekarang udah mulai berbenah keuangan, supaya bisa lebih stabil finansialnya
BalasHapusMiris juga karena banyak anak muda yang terlibat kasus pinjaman online. Kalau literasi keuangan mereka bagus, seharusnya tidak ada korban pinjaman online yang meresahkan akhir-akhir ini, ya...
BalasHapusMerasa tidak punya tanggungan dan ujungnya malah konsumtif pun mudah tergoda untuk membeli barang demi gengsi sih yang kadang mengintai para ekerja muda nih. Ahahaha ... saya pun baru menyadarinya belakangan ini.
BalasHapusMengelola keuangan itu wajub banget harus bisa. Jangan sampai, target yang sedang ingin dicapai bukan hanya sekedar tulisan. Tapi tidak memperhatikan masalah keuangannya. Bisa fatal kalau kayak gitu.
BalasHapusJustru karena belum punya tanggungan, malah lebih mudah ya bagi anak muda untuk mempersiapkan diri. Mumpung dananya belum kepake untuk beli susu anak lhooo...
BalasHapusada juga anak-anak muda jaman sekarang yg punya target, sebelum usia 30 kudu punya ini dan itu..salut sih karena artinya mau menyisihkan penghasilannya untuk sesuatu yang jelas..tapi banyak juga yg masih berpikiran "ah belum punya tanggungan kok"
BalasHapusNomer tujuh aku banget tuh haha. Padahal udah pernah ngerasain tenangnya punya dana darurat walau belum seberapa, eh pas udah abis kok ya nggak kepikiran lagi buat menyisihkan pendapatan untuk disimpan sebagai dana darurat.
BalasHapusKasus sekarang bertambah lho Kak
BalasHapusAnak muda jaman now banyak yg kena pinjol
Sehingga mereka gali lobang tutup lobang, bahkan sampai tercekik hutang gara gara masalah keuangan dan terjerat pinjol itu
Bener banget ini kesalahannya.
BalasHapusAku mengalami semuanya.
Dan karena kesalahan inilah biasanya merasakan sekali yang namanya up and down-nya kondisi keuangan. Tapi ayok, kita perbaiki satu per-satu dan mencoba bangkit dari kesalahan. Dari mulai kesalahan awal yakni belajar kembali manejemen keuangan dan mulai mencatat pengeluaran dan pemasukan secara disiplin menggunakan apps keuangan.